Di Posting Oleh : Qanita Aqilah
Kategori : Berhenti Merokok Gaya Hidup Kesehatan Rokok Elektrik Vape
Rokok Elektronik (Elecronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette) adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern.
Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004.
Sekarang rokok elektrik kian marak di masyarakat selama kurang lebih satu tahun belakangan ini, rokok elektrik menjelma menjadi sebuah gaya hidup baru masyarakat Indonesia.
Rokok elektrik seringkali dipilih oleh masyarakat karena sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang jika dibandingkan dengan rokok pada umumnya.
Namun di balik kelebihannya itu terselip penyakit yg bisa menyerang kesehatan anda,
Sebuah studi terbaru justru membuktikan bahwa pengguna Rokok elektrik berisiko lebih tinggi terkena stroke yang mengancam jiwa dibandingkan dengan perokok tembakau.
Dalam studi, tikus yang terkena uap rokok elektrik selama sepuluh hari atau 30 hari mengalami stroke lebih parah dan kerusakan saraf yang lebih besar daripada yang terpapar asap tembakau.
BACA JUGA:
Menggunakan rokok elektrik mengakibatkan otak anda lebih sedikit menyerap glukosa, zat yang bertanggung jawab dalam memicu aktivitas otak. Demikian dilansir dari laman The Sun.
Bagi penderita stroke yang selamat, paling tidak penderitanya akan mengalami cacat fisik, depresi, memori terganggu dan kesulitan berbicara.
Para peneliti dari Texas Tech University Health Sciences Center, mengatakan, rokok elektrik tidak lebih aman daripada rokok tembakau dan dapat menimbulkan risiko serupa, risikonya adalah menderita stroke berat.
Sementara itu, Profesor Jeremy Pearson, dari British Heart Foundation, mengatakan studi ini memperkuat pandangan bahwa belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mengetahui apakah rokok elektrik lebih aman bagi kesehatan dibandingkan merokok.
Seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com, berbagai studi yang telah dilakukan diatas terhadap rokok elektrik dan hasil dari penelitian tersebut adalah:
- Rokok elektrik ini diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida.
- Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan setelah lima menit penggunaannya.
- Tak hanya itu, rokok ini juga meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara signifikan yang dapat mengganggu kesehatan.
- Memiliki efek akut pada paru seperti pada rokok tembakau, yaitu kadar nitrit oksida udara ekshalasi menurun secara signifikan dan tahanan jalan napas meningkat signifikan.
Mau pakek rokok elektrik atau rokok manual, ini adalah langkah yang paling penting yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda.