7 Langkah Sederhana Ini Untuk Mencegah Virus Corona

Lakukan 7 Langkah Sederhana Ini Untuk Mencegah Virus Corona


Pandemi Covid-19 membuat berbagai negara di belahan dunia mengalami kepanikan. Bagaimana tidak, hingga saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang terbukti efektif dalam mengobati penyakit tersebut.


Bahkan penyakit Covid-19 telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun mengeluarkan imbauan mengenai hal yang harus dilakukan dalam mencegah corona jenis baru ini. Apa saja itu?

Cara mencegah virus corona

Berikut 7 langkah sederhana sebagai perlindungan dasar terhadap virus corona baru yang wajib dilakukan:

1. Rutin mencuci tangan
Jika sebelumnya, Anda hanya mencuci tangan dengan air saja maka hentikan kebiasaan tersebut. Rutinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Pastikan Anda membersihkan seluruh tangan, termasuk jari, sela-sela jari, dan juga ujung kuku.


Bila tak ada sabun dan air, maka Anda bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung sekitar 60% alkohol. Mencuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbasis alkohol dapat membantu membunuh virus yang berada di tangan Anda.

2. Physical distancing
WHO telah resmi mengubah frasa social distancing menjadi physical distancing. Frasa physical distancing dirasa lebih pas karena bukan dimaksudkan untuk menjaga jarak sosial, melainkan menjaga jarak fisik. Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain.

Sebab jarak yang terlalu dekat memungkinkan Anda menghirup tetesan air dari hidung atau mulut orang yang mungkin terinfeksi Covid-19 ketika ia bersin atau batuk. Imbauan tersebut juga telah disampaikan oleh pemerintah Indonesia.

3. Hindari memegang mata, hidung, dan mulut
Memang bukan perkara yang mudah untuk tidak memegang apa yang ada di wajah karena sudah menjadi kebiasaan setiap hari bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, untuk melindungi diri dari virus corona baru, hindari memegang mata, hidung, dan mulut.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab tangan umumnya menyentuh banyak permukaan yang mungkin terdapat virus. Setelah virus tersebut menempel pada tangan, maka tangan pun bisa memindahkan virus ke mata, hidung atau mulut ketika Anda menyentuhnya. Dari sanalah, virus masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan Anda sakit.

4. Ketika bersin dan batuk, jangan lupa tutup
Ketika bersin dan batuk, umumnya orang-orang akan refleks menutup dengan telapak tangan. Padahal itu merupakan hal yang keliru. Tutuplah menggunakan siku bagian dalam karena area tersebut jarang tersentuh sehingga mengurangi risiko penularan virus.


Selain menggunakan siku bagian dalam, Anda juga bisa menggunakan tisu namun pastikan buang bekasnya dengan segera ke tempat sampah.

5. Tetap di rumah
Meski tak merasakan gejala apa pun, namun Anda bisa saja menjadi carrier dan menularkan virus corona ke orang lain. Ketika virus tersebut menginfeksi orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, maka bisa menyebabkan Covid-19. Oleh sebab itu, imbauan untuk tetap #dirumahaja pun sedang digalakkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona baru tersebut. Bahkan Presiden pun meminta masyarakat untuk belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah.

6. Bersihkan permukaan yang sering disentuh
Bersihkanlah permukaan yang paling sering disentuh, seperti halnya meja, gagang pintu, keyboard, toilet, handphone, keran air, dan lainnya menggunakan disinfektan. Jika permukaannya kotor, maka sebelum melakukan disinfeksi, bersihkan terlebih dahulu dengan detergen atau sabun dan air. Disinfektan dipercaya dapat membunuh virus yang menempel pada permukaan.

7. Cari tahu informasi akurat mengenai Covid-19 
Penting untuk mencari informasi yang akurat mengenai perkembangan Covid-19. Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit tersebut. Ini membantu Anda lebih waspada dan memahami apa yang seharusnya dilakukan di tengah pandemi ini.


Carilah berita-berita yang tidak memberikan stigma negatif. Hal ini juga dapat membantu memutus mata rantai Covid-19.

Dengan melakukan berbagai langkah sederhana tersebut, Anda sudah melindungi diri sendiri dan orang lain dari ancaman virus corona baru. Bukan hanya itu, Anda juga ikut andil dalam menekan angka corona di Indonesia. Jadi, tidak sulit untuk dilakukan bukan?

Sumber: https://www.sehatq.com/artikel/mencegah-virus-corona-lakukan-langkah-sederhana-ini

Pengertian Coronavirus

Pengertian Coronavirus

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.



Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

  • Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
  • Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
  • Pneumonia.

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut.

Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

  • HCoV-229E.
  • HCoV-OC43.
  • HCoV-NL63.
  • HCoV-HKU1.
  • SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
  • MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
  • COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020

Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  

Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.

Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.

Penyebab Infeksi Coronavirus  

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

  • Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
  • Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
  • Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. 
  • Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

Gejala Infeksi Coronavirus  

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:

  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Diagnosis Infeksi Coronavirus  

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

Komplikasi Infeksi Coronavirus  

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pengobatan Infeksi Coronavirus  

Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:

  • Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
  • Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
  • Perbanyak istirahat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh.
  • Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:

  • Isolasi
  • Serial foto toraks sesuai indikasi.
  • Terapi simptomatik.
  • Terapi cairan.
  • Ventilator mekanik (bila gagal napas)
  • Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Pencegahan Infeksi Coronavirus 

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:

  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
  • Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
  • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. 
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. 
  • Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
  • Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas. 

Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin dan suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini. Temukan berbagai produk pencegahan Corona yang kamu butuhkan di Halodoc.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala-gejala infeksi virus corona atau COVID-19 tak kunjung membaik dalam hitungan hari, atau gejalanya semakin berkembang, segeralah tanyakan pada dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat, bisa meningkatkan peluang kesembuhan infeksi virus tersebut.

Mengapa perlu bertanya dulu sebelum ke rumah sakit? Setiap dokter di aplikasi Halodoc bisa memberikan diagnosis awal, kemudian bila memang diperlukan, bisa langsung melakukan rujukan ke rumah sakit untuk Corona yang terdekat dengan tempat tinggalmu.

Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus

DUNIA KESEHATAN

DUNIA ISLAM