Infeksi Menular Seksual, Gejala dan Cara Pencegahannya




Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual, Gejala dan Cara Pencegahannya. Dewasa ini tidak dipungkiri bahwa cenderung terjadi tren pergaulan remaja yang mengarah ke pergaulan bebas yang ditandai perilaku seks pranikah yang kadang-kadang dengan pasangan yang berganti-ganti. Gaya hidup yang demikian sangat berisiko terjadinya penularan penyakit menular seksual.  Apalagi perilaku seks bebas yang dilakukan tanpa menggunakan pengaman seperi alat kontrasepsi berupa kondom, makin meningkatkan tejadinya kejadian terinfeksi Infeksi Menular Seksual.


Infeksi menular seksual atau IMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular yang menyebabkan infeksi pada alat reproduksi laki-laki maupun wanita, baik hubungan seks melalui senggama (vaginal), lewat mulut (oral/karaoke) ataupun lewat dubur (anal). Dalam Bahasa Inggris sering disebut Sexual Transmitted Desease (STD).IMS sudah sangat umum, yang paling banyak dikenali adalah GO (Gonorrhea), Sifilis dan AIDS. Menurut WHO diperkirakan di seluruh dunia terdapat 333 juta kasus IMS baru setiap tahunnya dan sekitar 1 juta kasus terjadi setiap harinya.   Infeksi Menular seksual akan lebih berisiko apabila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, anal maupun oral.

Bila tidak diobati dengan tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk remaja perempuanperlu disadari mereka  lebih rentan terkena IMS, sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan sering berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali. Infeksi Menular Seksual dapat mempermudah penularan HIV begitu juga sebaliknya


Tanda dan Gejala

Gejala IMS  pada laki-laki mudah dikenali, dilihat dan dirasakan karena bentuk alat kelaminnya yang menonjol, sedangkan pada perempuan sebagian besar tanpa gejala dan seringkali tidak disadari.

Pada laki-laki gejala-gejala infeksi menular seksual antara lain

  • Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin/penis 
  •  Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin. 
  •  Adanya kutil dan tumbuh daging seperti jengger ayam 
  •  Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin 
  • Rasa sakit yang hebat pada saat kencing 
  •  Kencing nanah atau darah yang berbau busuk
  • Bengkak, panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok
  • Kehilangan berat badan yang drastic, disertai mencret-mencret terus menerus dan sering demam dan berkeringat malam. 
Pada perempuan gejala �gejala IMS antara lain 
  • Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing dan berhubungan seksual 
  •  Rasa nyeri pada perut bagian bawah 
  •  Pengeluaran lender pada alat kelamin/vagina 
  •  Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya 
  • Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal 
  •  Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seks 
  •  Binti-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin

Penularan dan Pencegahan IMS

Penularan IMS dapat  melalui beberapa cara antara lain :
  • Hubungan Seksual : Hubungan seksual yang tidak aman merupakan jalur utama penularan 
  • Penggunaan jarum suntik, misalnya HIV dan Hepatitis B 
  •  Kontak fisik selama hubungan seksual, misalnya luka-luka pada alat kelamin seperti herpes dan sifilis 
  • Melalui darah dan produk darah, misalnya HIV,Sifilis dan Hepatitis B dapat ditularkan melalui transfusi darah 
  •  Menyusui, dapat menularkan HIV ke bayi 
  • Tindakan medis dan benda tajam 
  •  Ditularkan melalui kehamilan dari ibu ke bayinya seperti HIV dan Sifilis 
  •  Ditularkan saat proses kelahiran, seperti GO dan HIV

Perilaku yang berisiko tertular IMS antara lain : 
  •  Sering berganti-ganti pasangan 
  • Memiliki pasangan seksual lebih dari satu 
  •  Memiliki pasangan seksual yang tidak tetap, pekerja seks ataupun pelanggan pekerja seks 
  •  Pernah terkena IMS sebelumnya
  • Menukar seks dengan uang 
  •  Menukar seks dengan obat-obatan atau barang lainnya 
  •  Menusuk/melukai kulit misalnya tattoo 
  •  Alkohol dan obat-obatan lainnya
Sedangkan Pencegahan IMS dapat dilakukan dengan cara :
  1. A-Abstinensia : Bagi Kamu yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual serta hindarilah hubungan seks yang berisiko. 
  2. B-Be faithful : Setia pada pasangan bagi yang sudah menikah 
  3.  C-Condom : Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan IMS 
  4. D : Don�t inject : jangan menggunakan jarum suntik yang tidak steril. 
  5.  Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan alat kelamin.

Jenis-jenis IMS

Jenis-jenis IMS akan dibahas pada artkel yang lain
Gonore 
 Sifilis
Herpes Genitalis 
 Klamidia 
 Trikomoniasis vaginalis 
 Kandidiasis vagina 
 Kutil kelamin 
 Hepatitis B 
 Limfogranuloma venereum 
 HIV/AIDS

  • Keluar cairan tidak normal dari saluran kencing pria : GO dan Chlamydia 
  • Keluar cairan abnormal dari kemaluan wanita : GO, Chlamydia dan Trichomoniasis 
  •  Adanya luka pada alat kelamin pria dan wanita : Sifilis, Limfogranuloma venereum, Herpez Genitalis, Chancroid. 
  •  Adanya pembengkakan testis : GO dan Chlamydia 
  •  Adanya nyeri perut bagian bawah wanita: GO, Chlamydia, bakteri anaerob.

IMS yang disebabkan oleh bukan virus seperti bakteri, jamur dan protozoa sangat bisa disembuhkan dengan obat sedangkan yang disebabkan oleh virus tidak dapat disembuhkan hanya bisa meminimalisir gejalanya.
Yang paling penting bagi remaja adalah apabila mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas serta memiliki riwayat atau faktor risiko maka segeralah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk memperoleh penanganan secara dini. Ingatlah selalu MENCEGAH LEBIH BAIK DARI MENGOBATI.

Remaja dan Penyalahgunaan NAPZA



Penyalahgunaan NAPZARemaja dan Penyalahgunaan  NAPZA - Dalam perkembangannya remaja dalam usaha pencarian jati dirinya sering terjebak dalam pergaulan yang tidak benar, salah satunya adalah penyalahgunaan NAPZA. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Istilah lain yang sering dipakai adalah Narkoba atau Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya lainnya. NAPZA pada mulanya dikembangkan untuk pengobatan dan penelitian untuk kebaikan manusia.  Namun akhirnya obat-obatan tersebut disalahgunakan untuk mencari kenikmatan sementara atau mengatasi persoalan sementara. Pemakaian tanpa petunjuk dan pengawasan dokter merupakan penyalahgunaan. Penyalahgunaan NAPZA akan menyebabkan ketergantungan atau kecanduan baik secara jasmani maupun emosional. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian dan kerugian sosial ekonomi yang luar biasa.

Narkotika merupakan zat-zat alamiah dan sintetis dari bahan candu/kokain atau turunannya dan padanannya, Alkohol dalam hal ini adalah minuman keras yang mengandung etanol. Psikotropika adalah obat-obatan yang mempengaruhi kesadaran karena menyasar saraf pusat seperti ekstasi, shabu-shabu,obat penenang dan obat-obatan antipsikosis. Sedangkan zat adiktif yang dimaksud adalah zat-zat yang  mengakibatkan ketergantunga seperti nikotin/tembakau dan kafein/kopi. NAPZA bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut/oral, dihirup/inhalasi dan penyuntikan intravena/melalui pembuluh darah. Jenis-jenis NAPZA yang sering disalahgunakan adalah  Nikotin/Tembakau yaitu bahan utama rokok, ganja/mariyuana, amfetamin, ekstasi, obat-obat penenang,kokain dan heroin.  Cara kerjanya adalah merangsang saraf pusat, menekan saraf pusat dan merubah persepsi atau menyebabkan halusinasi. Mengenai NAPZA dan jenis-jenisnya akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Penyalahgunaan NAPZA adalah pemakaian obat-obat dan zat berbahaya tersebut  bukan dengan maksud pengobatan atau penelitian serta tidak dengan petunjuk dan pengawasan medis yang pada akhirnya mengaibatkan ketergantungan atau kecanduan. Penyalahgunaan bermula dari rasa ingin tahu, coba-coba atau bersenang-senang yang akan meningkat penjadi pengguna intensif (intensive user). Pengguna narkoba / NAPZA dibedakan menjadi yang kadang-kadang memakai, biasa memakai, ketegantungan, kelompok menyuntik dan kelompok menyuntik dengan jarum bergantian.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan NAPZA


Ada 3 faktor utama yang mendorong seseorang atau sekelompok orang menyalahgunakan NAPZA yang ketiganya saling berkaitan dan tumpang tindih antara lain :
  1. Faktor Individu,  Individu yang paling berperan menentukan apakah ia ingin menjadi pengguna NAPZA ataukah tidak. Keputusan dari dorongan dalam dirinyalah yang mempengaruhinya, yaitu apakah ia mampu atau tidak melindungi dirinya dari penyalahgunaan NAPZA sangat ditentukan oleh kepribadian dan kondisi kejiwaannya. Faktor-faktor dari dalam individu yang mempengaruhi  atau menjadi penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain keinginan yang besar untuk mencoba tanpa sadar atau berpikir panjang akan akibatnya atau juga bisa oleh karena merasa penasaran dan hanya untuk bersenang-senang.  Faktor berikutnya adalah  hanya untuk trend atau gaya-gayaan, keinginan untuk diterima oleh lingkungan  atau kelompok, melarikan diri dari masalah. Kadang-kadang terjadi salah persepsi bahwa penggunaan sekali-sekali tidak akan menimbulkan ketagihan. Remaja kadang-kadang tidak dapat mengatasi tekanan dari kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA.
  2. Faktor Masyarakat dan Lingkungan Sekitar.  Terkadang masyarakat dan Lingkungan yang member kesempatan pemakaian NAPZA yaitu adanya situasi permitif/memungkinkan seperti diskotik, pesta dan lain-lain. Lingkungan pergaulan dan teman sebaya merupakan salah satu pendorong yang kuat. Dorongan dari luar adalah adanya ajakan, rayuan, tekanan dan paksaan terhadap seseorang untuk memakai narkoba sementara orang tersebut tak dapat menolaknya. Dorongan dari luar lainnya adalah pengaruh media massa yang memperlihatkan gaya hidup dan rangsangan lainnya yang langsung ataupun tidak mendorong remaja menggunakan NAPZA.  Masyarakat yang tidak mampu mengendalikan bahkan membiarkan perdagangan NAPZA juga menjadi factor pendorong, misalnya lemahnya penegakan hokum, penjualan obat-obatan secara bebas, bisnis narkotika yang terorganisir serta semakin mudahnya memperoleh NAPZA dengan harga terjangkau.
  3. Faktor Kandungan Kimia dalam NAPZA.  Ketika seseorang sudah terbiasa menggunakan NAPZA maka secara fisik dan psikologis orang tersebut tidak dapat hidup normal tanpa adanya zat-zat tersebut dalam tubuhnya. Fisiknya akan merasa kesakitan dan merasa tidak nyaman, yang hanya akan berhenti apabila mereka sudah kembali mengkonsumsinya.  Secara psikologis ia akan membutuhkan rasa nikmat yang terbiasa didapat saat zat tersebut ada dalam tubuhnya dalam bentuk perasaan dan pikiran. Ketika kenikmatan itu tidak ada maka pikiran dan perasaanya hanya terfokus pada kebutuhan tersebut dan akan merasa tenang bila zat tersebut kembali ada dalam tubuhnya. Akibatnya akan terjadi pemakaian berulang, berkepanjangan dan ketergantungan karena terjadi peningkatan dosis. Lingkaran setan inilah yang menyebabkan ketergantungan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penyalahgunaan NAPZA  pada remaja terjadi dimulai sekitar usia 12-13 tahun. Biasanya mereka mulai dengan NAPZA yang legal dan mudah didapat seperti rokok dan alkohol.  Selanjutnya mereka akan pindah ke yang illegal seperti ganja. Kemudian seiring bertambahnya usia akan meningkat ke NAPZA yang lebih berat. Baca juga artikel Bahaya Rokok bagi Kesehatan.

Terpenting adalah bagaimana remaja mengendalikan diri terhadap pengaruh dari faktor-faktor tersebut sehingga tidak terjerunus dalam pergaulan bebas yang mengarah ke penyalahgunaan NAPZA. Membentengi diri dengan ajaran agama serta selalu memperhatikan nasehat orang tua adalah salah satu kunci untuk menjauhinya. SAY NO TO DRUGS





Payudara sebagai Organ Seks Sekunder

PayudaraPayudara sebagai Organ Seks Sekunder - Setelah mengalami pubertas, maka akan terjadi perubahan besar pada Sistem Reproduksi kita. Perubahan tersebut ada yang dapat dilihat dari luar, misalnya payudara yang makin besar pada remaja perempuan. Remaja perempuan bisa merasa bangga dan berdebar-debar karena membesarnya payudara atau bahkan merasa minder. Kedua perasaan ini normal adanya. Pembesaran payudara ini beragam kecepatannya pada remaja perempuan, ada yang tumbuh dengan cepat ada yang lebih lambat.


Fungsi utama dari payudara adalah untuk menghasilkan susu bagi bayi. Payudara terdiri atas jaringan lemak dan kelenjar susu beserta salurannya. Saat wanit a hamil payudara membesar akibat
bertambahnya kelenjar susu sebagai persiapan untuk kelahiran bayi. Pada saat melahirkan kelenjar-kelenjar susu itu akan menghasilkan susu dan saluran susu menghantarkannya ke putting untuk dihisap oleh bayi. Paudara tidak dilengkapi dengan otot sehingga payudara tidak bisa diperbesar dengan latihan. Otot hanya terdapat di lapisan bawah pada dinding dada.

Ukuran dan Bentuk Payudara


Ukuran payudara sendiri bervariasi pada setiap perempuan, ini ditentukan oleh factor keturunan. Disamping itu payudara yang besar juga dimiliki oleh perempuan yang berbadan gemuk. Payudara tumbuh dalam lima (5) tahap. Tahap-Tahap tersebut antara lain :

Tahap 1 : Dada masih tampak rata, hanya putting susu yang menonjol

Tahap 2 : terjadi saat usia 8-12 tahun. Pada tahap ini mulai tumbuh kuncup payudara, tumpukan jaringan yang berkembang di putting susu. Ini adalah petanda pertama tumbuhnya payudara. Pertama kali rasanya memang tidak nyaman.

Tahap 3 : Payudara terus berkembang. Putting susu semakain besar dan gelap. Pada saat ini biasanya waktu mulai memakai BH

Tahap 4 : Pada saat ini putting susu membentuk tumpukan lain yang terpisah dari payudara. Pada tahap ini payudara juga menjadi semakin besar.

Tahap 5 : Payudara telah mencapi ukuran final.
Wanita akan melalui kelima tahapan tersebut. Ada juga yang melompati satu tahapan dan itu tetap tergolong normal.

Seringkali perempuan mengeluh payudaranya tidak sempurna atupun bentuknya tidak bagus. Anggapan itu tidaklah benar. Tidak ada payudara yang sempurna. Setiap payudara wanita itu unik. Sebaiknya harus diterima apa adanya dan harus disyukuri walaupu merasakan payudara kalian lebih kecil atau lebih besar dari yang seharusnya ataupun bentuknya yang menurut kalian tidak bagus. Sadarilah bahwa fungsi utama payudara itu adalah untuk memproduksi air susu. Besar kecilnya, bagus tidaknya bentuknya tidak mengurangikemampuan menyusui. Tidak ada krim ataupun obat untuk memperbesar ukuran payudara.
Perlu dipahami juga disini bahwa ukuran payudara kanan dan kiri kadang-kadang tidaklah sama dan ini juga sering membuat remaja perempuan khawatir. Hal itu adalah wajar karena sebagian perempuan salah satu payudaranya berkembang cepat, kemudian payudara yang satu menyusuk belakangan. Tetapi ada juga yang tidak demikian sehingga ukuran payudara kanan dan kiri tidak sama. Biasanya hal itu tidak nampak, tetapi ada juga yang mencolok. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, belum tentu orang lain menyadarinya. Atau agar tidak khawatir gunakanlah busa BH pada bagiabn yang lebih kecil sehingga kelihatan seimbang.
Kadang-kadang pada payudara kita lihat seperti garis putih atau ungu di kulit, biasanya kelihatan pada payudara perempuan yang tumbuhnya lebih cepat. Garis-garis ini adalah garis peregangan kulit yang muncul akibat kulit meregang karena pertumbuhan payudara yang cepat. Garis-garis ini akan menghilang seiring waktu.

Putting Susu


Putting susu saat pubertas warnanya akan bertambah gelap dan membesar. Putting susu akan terlihat dua bagian yaitu putting susu yang sesungguhnya berupa tonjolan di tengah dan lingkaran kulit berwarna gelap yang mengelilingi putting susu yang disebut aerola

Ukuran dan warna putting susu juga bervariasi, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang merah muda, cokelat bahkan cokelat kehitaman. Warna putting susu tergantung kulit. Putting susu ada yang menonjol dan ada juga yang terbalik. Putting susu terbalik artinya putting susu tidak muncul tetapi masuk ke dalam. Biasanya akan normal saat pubertas. Ada juga yang terus terbalik, dan ini normal adanya hanya saja proses menyusui jadi lebih susah.

Kadang-kadang putting susu juga ditumbuhi rambut, dan ini normal. Tidak usah dicabut karena dapat menyebabkan iritasi kulit.

Menjaga Kesehatan Payudara


Sebagai remaja sebelum berusia 18 tahun payudara tidak perlu diapa-apakan. Saat berumur 18 tahun mulai melakukan SADARI, Periksa Payudara Mandiri. Mengenai artikel ini akan dibahas lebih lanjut. Kadang-kadang dijumpai adanya benjolan di payudara ataupun keluar nanah dari putting, ini harus disadari secepatnya dan segera periksakan ke dokter.

Usia Terbaik untuk Hamil



usia terbaik mulai hamil
Usia Terbaik untuk Hamil � Hamil adalah proses dimana seorang wanita mengandung janin  selama kurang lebih sembilan bulan di dalam rahimnya sampai janin tersebut siap untuk dilahirkan. Dalam rahim selama proses mengandung tersebut janin tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sempurna. Untuk lebih jelasnya baca artikel Kehamilan dan Proses Terjadinya.  Kehamilan merupakan kodrat seorang wanita. Wanitalah yang akan melahirkan keturunan, keturunan yang akan meneruskan keberlangsungan keluarga kita. Oleh karenanya menjadi penting untuk menentukan waktu terbaik untuk hamil, agar keturunan yang akan dihasilkan sehat serta ibu yang melahirkan juga sehat dan tidak mengalami risiko kesehatan yang terlalu berat.


Remaja kadang terjerumus perilaku negatif yaitu seks pranikah, akibatnya sering terjadi Kehamilan Tidak Diinginkan atau kehamilan diluar nikah. Ini tentu menjadi masalah serius, dimana remaja karena usia yang masih muda belum memiliki kesiapan untuk berkeluarga baik dari segi ekonomi dimana remaja belum berpenghasilan, masih tergantung kepada orang tua dan belum mampu menghidupi keluarganya. Kemudian dari segi mental, remaja belumlah siap secara psikologis untuk menjadi orang tua bagi anaknya dimana mereka masih labil dan belum memiliki rasa tanggung jawab. Akibatnya sering terjadi aborsi kriminal yang sangat berbahaya bagi remaja perempuan yang melakukannya seperti dapat menyebabkan pendarahan, infeksi sampai kematian bila aborsi dilakukan tidak secara medis.

Kehamilan pada usia dini juga dapat menyebabkan risiko saat hamil dan persalinan, misalnya janin yang dikandung mengalami pertumbuhan kurang optimal, kekurangan zat gizi dan saat persalinan sering terjadi persalinan macet, pendarahan dan komplikasi persalinan yang lainnya.  

Oleh karenanya menjadi penting untuk menentukan waktu yang baik untuk hamil. Secara fisik dan emosional wanita paling siap untuk hamil adalah pada rentang usia 20 tahun sampai 35 tahun,  paling baik dalam rentang usia 25 tahun sampai 30 tahun. Pada saat ini alat-alat reproduksi sudah berkembang secara optimal dan sudah siap untuk hamil dan melahirkan. Disamping itu secara psikologis wanita sudah dewasa dan sudah matang secara mental. Pada rentang usia ini komplikasi kehamilan dan persalinan juga lebih minimal. Sedangkan kalau kehamilan itu pada usia di atas 35 tahun juga sangat berisiko terjadi komplikasi yang berat.

Penting bagi remaja untuk menghindari seks pranikah yang kadang �kadang mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan dan pernikahan usia dini disamping juga untuk mengindari penularan infeksi menular seksual. Pernikahan pada usia dini oleh karena kehamilan yang tidak diinginkan tidak didukung kesiapan remaja secara ekonomi, sosial dan psikologis untuk berperan sebagai orang tua bagi anak-anak mereka, akibatnya keturunan yang dihasilkan juga kurang berkualitas. Perencanaan waktu yang tepat untuk hamil yang tentunya didahului oleh pernikahan terencana dengan kesiapan dari berbagai aspek sangat penting untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas. Sedangkan waktu yang tepat untuk hamil bagi perempuan adalah pada usia 20-35 tahun, tentunya harus didahului oleh pernikahan sah dengan seorang pria.

DUNIA KESEHATAN

DUNIA ISLAM