7 Tanda-tanda Utama Hari Kiamat Tiba
Tanda tanda-tanda kiamat kecil dan besar
Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak 
fitnah, banyak terjadi pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan 
keji dan kemungkaran semisal zina, minum arak, perjudian, merasa bangga 
dengan perbuatan buruk dilakukan secara terang-terangan. Sehingga, orang
 yang berpegang teguh pada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara
 api.
Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah 
dicabutnya ilmu, kebodohan nampak, kuantitas kaum perempuan banyak 
sekali, kaum laki-laki hanya sedikit, sutra banyak dipakai, banyak orang
 menjadi penyanyi, seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia 
berkata, “Seandainya saja aku berada di posisi dia.”
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil
 ialah muncul para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, 
amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. 
Demikian pula minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gampa, 
banjir, harga-harga barang melangit, kaum perempuan keluar dengan 
menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.
Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah 
terjadinya peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum 
muslimin. Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka sehingga orang-orang 
Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu 
tersebut berbicara, “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah! Ini orang 
Yahudi di belakang saya. Kemarilah, bunuh dia!” Kecuali pohon Gharqad, 
karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon orang Yahudi.
Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu 
berjalan terasa cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, 
sebulan seakan-akan hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang 
membakar.
Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah menyia-nyiakan
 shalat, menuruti hawa nafsu, Orang pendusta dibenarkan, dan orang yang 
jujur didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat dipercaya, orang 
yang dapat dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang 
tersisa hanyalah tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum 
perempuan jadi pembicara, dan masjid-masjid juga dihias.
Diantara tanda-tanda kiamat besar ialah sebagai berikut:
Terbitnya matahari dari arah barat
Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “
Kiamat
 tidak akan datang sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila 
orang-orang melihat hal ini, maka semua orang yang ada di atasnya 
beriman. Hal ini pada saat tidak berguna lagi iman seseorang yang memang
 belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan 
dengan imannya itu.”
Kabut
Allah 
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“
Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang 
memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang 
mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik 
sedangkan bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini 
berlangsung di muka bumi selama empat puluh hari.
Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia
Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) 
dari dalam bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang 
fasih yang dapat dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu 
mengabarkan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada 
ayat-ayat Allah. Dabbah ini muncul di akhir zaman pada saat manusia 
telah mengalami kebobrokan, mereka meninggalkan perintah-perintah Allah 
Subhanahu wa Ta’ala,
 dan mengganti agama yang benar.
Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, 
“Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah 
ini keluar dengan membawa tongkat Nabi Musa 
‘alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman 
‘alaihissalam.
 Hidung orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang 
mukmin menjadi terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali 
antara orang mukmin dan orang kafir.
Munculnya al-Masih Dajjal
Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya yang 
kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di 
akhir zaman. Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi, 
bahkan dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal yang 
luar biasa melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari Allah 
Subhanahu wa Ta’ala
 kepadanya dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia berkata kepada 
langit, “Hujanlah!” Maka langit pun menurunkan hujan. Dia berkata kepada
 bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan yang kau pendam!” Maka bumi 
pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh manusia lalu menghidupkannya 
kembali. Dia mengelilingi seluruh permukaan bumi.
Semua daerah yang dia 
masuki pasti dia berbuat kerusakan di dalamnya kecuali Mekah dan 
Madinah. Sebab, jika dia hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang
 menjaganya, makanya dia kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul 
di sebuah kota yang bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh
 puluh ribu orang Yahudi.
Kemudian dia diikuti oleh orang-orang 
rendahan, orang-orang bodoh, dan rakyat jelata. Dia berada di muka bumi 
selama empat puluh hari. Ada sehari yang bagaikan setahun. Ada yang 
sehari bagaikan sebulan. Dan ada sehari yang bagaikan sepekan. 
Selebihnya, hari-hari sebagaimana hari-hari biasa.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan Allah 
Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“
Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada 
umatnya mengenai orang buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia 
buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. Di antara 
kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh semua muslim.”
Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“
Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air
 yang dilihat oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar. 
Sedangkan api yang dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air 
yang dingin dan segar. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal 
ini, maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya 
api, karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang baik.”
An-Nawwas bin Sam’an 
radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang
 Dajjal pada suatu pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan 
suaranya, sampai-sampai kami menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi 
pohon kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan suaranya dengan menyebutkan
 bahwa dia buta sebelah dan di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’. 
Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena mencakup hal-hal yang 
luar biasa. Artinya, bahwa Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam 
bersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau 
menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun 
yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk 
bersungguh-sungguh dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu 
sisi pohon kurma- di (Madinah).
Beliau bersabda, “
Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas 
diri kalian. Apabila dia muncul sedangkan saya masih ada di antara 
kalian, maka sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk membela 
kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, 
maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah yang menggantikan 
diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang berambut 
keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul Uzza
 bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa 
bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat 
Al-Kahfi. Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat 
banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah
 (pada keimanan dan janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?” Beliau 
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “
Empat
 puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan.
 Dan sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti 
hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan 
setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari 
tersebut?”
Beliau 
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “
Tidak. Perkirakanlah kadar waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Beliau 
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “
Bagaikan
 mendung yang ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak
 kaum tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. 
Lantas dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun 
menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, 
lantas bumi pun menumbuhkan tanamannya, sehingga binatang-binatang 
ternak mereka kembali di penghujung siang dalam keadaan yang sangat 
baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian dia mendatangi 
kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini 
menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas dia 
berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak 
ada hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak 
ada harta apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati 
reruntuhan, kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, 
‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka harta pendaman reruntuhan tersebut
 mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil 
seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang menjadi dua 
bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya 
lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang berseri-seri
 sambil tertawa.
Dalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa 
Ta’ala mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun
 di menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang 
diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua 
malaikat. Ketika beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran 
bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin mencium nafasnya kecuali 
langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian Nabi 
Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama tempat 
Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum 
yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap 
wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di 
surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu 
kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan 
hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk 
memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah 
bukit Tursina sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala 
mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat 
yang tinggi. Orang pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, 
lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka
 berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa 
‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet, sehingga 
kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada 
seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat 
membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya 
berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah 
Subhanahu wa Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), 
lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim cacing di dalam hidung unta dan 
kambing pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus. 
Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke 
bumi. Ternyata mereka tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi 
kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa beserta 
sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian 
Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu 
membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah 
Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan 
hujan yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi 
pun dicuci bersih sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi,
 ‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu 
sekelompok orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air
 susu sangat diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan 
mencukupi untuk sekelompok orang banyak. Seekor sapi yang hampir 
melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir 
melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah 
Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini mengena 
mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan 
muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. 
Orang-orang pun melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, 
lelaki dan perempuan melakukan hubungan seks secara terang-terangan di 
hadapan banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian 
datanglah hari kiamat.” (HR. Muslim)
Turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya al-Masih Nabi Isa bin Maryam 
‘alaihissalam. Alquran dan hadis-hadis telah menunjukkan hal ini. Allah 
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“
Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman 
kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) 
akan menjadi saksi mereka.” (QS. An-Nisa: 159)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi Isa 
‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi Isa 
‘alaihissalam akan memberi kesaksian kepada mereka.
Allah 
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“
Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan 
datangnya hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang 
(kiamat) itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa 
‘alaihissalam merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai turunnya Nabi Isa 
‘alaihissalam. Sekarang ini Nabi Isa 
‘alaihissalam hidup di langit. Allah 
Subhanahu wa Ta’ala
 mengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-Nya. Beliau akan turun ke bumi
 sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan syariat Nabi 
Muhammad 
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah 
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “
Demi
 Dzat yang menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun kepada 
kalian semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, 
membunuh babi, dan meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga 
tidak ada seorang pun yang mau menerima (pemberian orang lain). Sehingga
 sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isa 
‘alaihissalam adalah orang yang akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi Isa bin Maryam 
‘alaihissalam selesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci.
Keluarnya Ya’juj Ma’juj
Ya’juj Ma’juj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman Allah 
Subhanahu wa Ta’ala:
“
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
 Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu 
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami 
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding 
antara kami dan mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka
 keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh 
Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan 
berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka 
memakan makanan dan tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau 
Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah ada airnya.
Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar
Api ini keluar dari tanah ‘Adn, yaitu api besar yang menakutkan. 
Tidak ada sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring 
manusia ke padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat 
besar. Kita memohon kepada Allah 
Subhanahu wa Ta’ala agar 
menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan semoga Dia 
menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan 
kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat.
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Artikel www.KisahMuslim.com