KISAH INSPIRASI: Semoga Kita Terhindar dari Sifat Sombong

KISAH INSPIRASI: Semoga Kita Terhindar dari Sifat Sombong
Di Posting Oleh : Qanita Aqilah
Kategori : Cara Menghilangkan Sifat Sombong Cara Menghilangkan Sifat Sombong Dalam Diri Seorang Muslim Dunia Islami Tazkirah Terhindar dari Sifat Sombong

Di suatu masa dahulu, terdapat seorang alim ulama yang tersohor kerana ilmu dan amalannya. Beliau adalah seorang penghafal Al-Quran dan juga penghafal beribu-ribu hadits sahih semenjak kecil lagi. Dan semenjak kecil lagi, beliau telah di hantar oleh kedua ibu dan bapaknya untuk menuntut di Mekkah dan Madinah selama berpuluh tahun lamanya. Bapanya juga adalah seorang alim ulama yang pernah mengembangkan agama Islam sampai ke negara selatan Siam.


Mengikut ceritanya, bapanya adalah orang pertama di zaman modern ini yang bukan daripada warga Arab Saudi diberi penghargaan meng-imamkan solat fardhu di Masjidil Haram, Mekkah. Nak dijadikan cerita, pada suatu masa, alim ulama tersebut telah jatuh sakit lalu tidak dapat untuk meng-imamkan solat fardhu di suraunya.

Maka tiba - tiba datanglah seorang yang berpakaian buruk (seolah - olah kelihatan tidak siuman) sejurus sebelum solat fardhu di laksanakan. Alim ulama tersebut telah meminta supaya orang yang berpakaian buruk tersebut untuk menggantikannya menjadi imam. Setelah solat fardhu selesai, maka orang yang berpakaian buruk tersebut telah memohon untuk mengundur diri.

Kelihatan senyuman terukir pada wajah murid-murid alim ulama tersebut karena semasa sembahyang fardhu tadi, orang yang berpakaian koyak tersebut tidak membaca surah al-fatihah dan surah yang lain dengan tajwid yang betul.

Mereka tidak biasa dengan keadaan sebegitu karena guru mereka, yaitu alim ulama tersebut, adalah seorang yang fasih dalam berbahasa arab serta mempunyai bacaan tajwid yang sungguh baik sekali (maklumlah seorang al-hafiz dan sudah berpuluh tahun belajar di Mekkah).

Maka alim ulama tersebut telah bersalaman dan berpelukan dengan orang yang berpakaian buruk tersebut sebelum orang yang berpakaian buruk meninggalkan surau. Setelah itu, alim ulama memanggil keseluruh muridnya berkumpul di hadapannya lalu beliau telah bercerita:

Pernah berlaku di suatu kampung di timur tengah dimana terdapat seorang penggembala kibas yang sangat alim, sangat suka merendahkan diri dan suka menolong penduduk kampung sekiranya di minta pertolongan. Cuma yang peliknya, ternak kibasnya yang di kurung di dalam sebuah kandang yang sederhana besar itu tidak pernah berkurang walau banyak mana sekalipun orang datang untuk membeli kibas dari padanya.

Beli sampai seratus ekor sekalipun, setelah kibas-kibas tersebut di bawa keluar daripada kandang, yang tinggal di dalam kandang tetap kelihatan sama banyak bilangannya seperti sebelum seratus ekor di bawa keluar daripada kandang.

Maka seluruh alim ulama penduduk kampung telah beranggapan bahwa penggembala kibas tersebut adalah seorang aulia' Allah dan mereka telah bermuafakat untuk pergi berjumpa dengan penggembala kibas tersebut dan memohon supaya dia mengimamkan solat dimasjid karena mereka mau mengambil berkat menjadi makmum kepada penggembala kibas tersebut.

Hasrat mereka telah disetujui oleh penggembala kibas. Sembahyang pun di laksanakan di masjid, dan penggembala kibas telah menjadi imam. Malangnya, semasa membaca surah al-fatihah dan surah berikutnya, bacaan beliau tidak sempurna tajwidnya. Maka setelah selesai sembahyang, seluruh penduduk kampung telah pulang kerumah masing - masing sambil ketawa terbahak - bahak kerana mereka berfikiran bahwa tanggapan mereka terhadap penggembala kibas sebelum ini sebagai aulia' Allah telah jauh meleset.

Pada malam tersebut, seluruh alim ulama penduduk kampung telah bermimpi, dan mereka mendapat mimpi yang sama. Datang seorang lelaki yang tinggi dan kacak di dalam mimpi mereka dan lelaki tersebut telah mengatakan bahwa seumur hidup mereka bersembahyang, itulah baru kali pertamanya sembahyang mereka telah diterima Tuhan! Subhanallah!

Keesokan harinya, kesemua alim ulama penduduk kampung berkumpul di mesjid untuk menunaikan sembahyang subuh dan setelah selesai sembahyang subuh mereka terus menuju ke kandang pengembala kibas. Malangnya, penggembala kibas telah tiada, kandang dan kibasnya pun telah tiada. Bekas kandangpun tiada, seolah-olah kandang kibas tidak pernah wujud.

Setelah selesai menceritakan kisah penggembala kibas, maka kebanyakan anak muridnya telah menangis karena mereka tahu mereka telah membuat kesalahan karena telah mendahului Allah dengan merendahkan amalan makhluk Allah yang lain, sedangkan mereka sendiri tidak tahu akan kedudukan mereka di sisi Allah.

Allah Ta'ala telah berfirman yang bermaksud :

"Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.(Surah An-Najm : 32)

Semoga artikel " KISAH INSPIRASI: Semoga Kita Terhindar dari Sifat Sombong " ini bermanfaat buat kita semua, sampai bertemu lagi di postingan lainnya.