Di Posting Oleh : Qanita Aqilah
Kategori : Dunia Islam Kisah Nabi
Nabi Shaleh as hidup diantara kaum Tsamut yang gemar menyembah berhala. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyadarkan mereka menuju jalan kebenaran.
Kaum Tsamut tinggal di daerah yang dulu pernah ditempati oleh kaum 'Ad. Hal itulah yang membuat mereka juga memiliki keahlian bertani dan membuat bangunan yang indah seperti kaum 'Ad.
Mereka berlaku sombong dan menolak ajakan Nabi Shaleh as untuk menyembah Allah SWT. Kaum Tsamut beranggapan bahwa kepintaran dan hasil pertanian yang berlimpah, mereka peroleh dari berhala-berhala yang mereka sembah.
"Wahai Shaleh, janganlah engkau melarang kami untuk menyembah berhala. Dan kalau engkau seorang nabi, tunjukkanlah mukjizat dari Tuhanmu agar kami percaya, "kata pemimpin kaum Tsamut.
Karena merasa ditantang seperti itu, Nabi Shaleh as lantas berdoa kepada Allah SWT agar diberi mukjizat. Dan Allah SWT mengabulkan doa tersebut.
Ketika Nabi Shaleh as memukul-mukulkan tangannya ke atas batu, muncullah seekor unta yang gemuk dan sehat. Kaum Tsamut akhirnya mengakui kehebatan Nabi Shaleh as.
Namun tidak berarti mereka lantas mengikuti ajaran Nabi Shaleh as untuk menyembah Allah SWT. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang menyatakan ikut, sedangkan yang lainnya tetap bersikukuh menyembah berhala yang dibuatnya sendiri.
"Kalian boleh mengambil air susu unta kapanpun kalian mau. Tapi jangan sekali-kali ada yang berani menganiaya unta itu, apalagi sampai membunuhnya, "pesan Nabi Shaleh as.
Lama kelamaan banyak kaum Tsamut yang menyatakan ikut pada ajaran Nabi Shaleh as. Hal tersebut membuat pemuka kaum mereka yang tetap menyembah berhala merasa iri dan merencanakan kejahatan.
Di tengah malam, mereka bekerja sama untuk menyembelih unta betina tersebut. Mereka dengan takabur berkata dengan bangga, “Hai Shaleh datangkan apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu betul-betul seorang Nabi utusan ilahi”
"Aku sudah memberikan kebebasan kepada kalian untuk mengambil air susu unta itu sepuas-puasnya. Tapi kenapa kalian malah membunuhnya? Apakah kalian tidak takut menerima azab Allah SWT?"
Kepada mereka Nabi Shaleh as berkata, “Bersuka rialah kalian selama tiga hari, setelah itu janji Tuhan pasti tidak dapat didustakan”
Nabi Shaleh as segera mengumpulkan pengikutnya untuk mengajak meninggalkan kota itu. Dan tepat pada hari ketiga sepeninggal Nabi Shaleh as dan pengikutnya, azab dari Allah SWT berupa petir datang menyambar-nyambar, menghanguskan semua kaum Tsamut yang tidak percaya kepada Allah SWT.
Alhasil mayat mayat bergelimpahan, dan kaum Tsamut ditumpas habis akibat kedurhakaan. Sementara Nabi Shaleh as beserta pengikutnya, pindah ke negari sekitar Hadramaut (Yaman) dan sebagian lagi pindah ke Mekkah sampai akhir hayat.