Di Posting Oleh : Qanita Aqilah
Kategori : Asal Mula Api Turun Ke Bumi Asal Usul Api Dalam Sejarah Islam Asal Usul Api di Dunia Dunia Islam
Oleh Abu Nawas Majdub
Ketika Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga.
Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.
Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak.
Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak.
Maka Allah SWT mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat di neraka untuk keperluan Nabi Adam tsb.
Malaikat Malik berkata "Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?"
Malaikat Jibril berkata "Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma "
Malaikat Malik berkata "Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya"
Malaikat Jibril berkata "Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja"
Malaikat Malik berkata lagi " Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetespun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satu pun tumbuhan yang hidup"
Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? karena itu ia berdoa "Ya Allah sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi?'
Allah swt berfirman "ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom)"
Maka Malaikat Jibril meminta api neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi.
Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya)sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda.
Baru setelah itu Malaikat Jibril membawanya kepada Nabi Adam dan meletakannya di atas gunung yang tinggi.
Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan.
Tanah batuan, besi dan semua saja yang ada disekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap.
Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Malaikat Jibril khawatir.
Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.
Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut.
Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.
Nabi Muhammad SAW pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata "Sesungguhnya Allah SWT menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun, sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya"
Disadur dari Kisah al-Habib Ubaidilah bin Idrus al-Habsyi Surabaya (Alumnus Ribath Darul Musthafa Yaman)