Jerawat dan Pencegahan

Jerawat dan Pencegahan
Di Posting Oleh : Qanita Aqilah
Kategori : Kesehatan Kulit Remaja


Jerawat dan Cara Pencegahannya


jerawatJerawat dan Cara Pencegahannya. Pernahkah Kamu merasa tidak percaya diri karena munculnya jerawat di wajahmu? Pasti pernah, dan memang setiap orang pernah mengalaminya. Jerawat memang menggangu, membuat Kamu merasa kurang percaya diri dan tentu saja ingin cepat-cepat mengenyahkannya dari wajah kita. Berbagai usaha pun dilakukan, mulai dari cara medis sampai cara alternatif. Tujuannya hanya satu menghilangkan jerawat dan tampil cantik kembali seperti semula. Jerawat juga bisa membuat pusing, stress dan depresi kalau usaha-usaha untuk mengenyahkannya tidak kunjung menampakkan hasil..

 Jerawat atau Acne vulgaris adalah penyakit pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan dan peradangan  pada folikel kelenjar rambut  ditandai dengan papul dan komedo.Folikel adalah pori-pori kulit tempat tumbuhnya rambut.  Papul adalah benjolan padat kecil-kecil sebesar ujung jarum sampai sebesar biji kacang. Jerawat biasanya terdapat pada wajah, namun dapat juga ditemukan pada punggung, dada dan lengan. Jerawat merupakan permasalahan kulit yang paling banyak dan paling sering diderita oleh remaja. Hampir setiap orang pernah mengalaminya, sehingga kadang-kadang jerawat dianggap sebagai bukan penyakit. Tidak ada orang yang 100% tidak pernah mengalaminya.


Jerawat jarang ditemukan pada masa anak-anak atau sebelum remaja. Pada saat remaja jerawat menjadi problem, khususnya secara kosmetik. Remaja biasanya menjadi kurang percaya diri dan berusaha mencari pengobatan. Pada umumnya jerawat pada remaja perempuan dialami pada usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki umur 16-19 tahun. Umumnya jerawat dapat sembuh sendiri dan sebagian kecil yang meninggalkan parut. Pada seorang gadis jerawat dapat terjadi saat sebelum puber dan berangsur-angsur berkurang pada saat remaja. Namun kadang-kadang pada wanita dapat menetap sampai usia 30-an tahun. Pada pria jerawat lebih cepat berkurang, namun jerawat yang berat justru lebih sering terjadi pada laki-laki.

Penyebab Jerawat


Ada banyak mitos mengenai penyebab terjadinya jerawat. Ada yang menyebut darah kotor, makanan berlemak atau bahkan jerawat adalah pertanda misalnya sedang naksir seseorang, kangen pada seseorang dan lain-lain. Secara medis penyebab dari jerawat belumlah diketahui, namun diduga berhubungan dengan faktor-faktor :
  • Perubahan pola keratinasi dalam folikel. Keratinasi yang awalnya longgar berubah menjadi padat sehingga suli lepas dari saluran folikel kelenjar minyak
  • Produksi sebum yang meningkat menyebabkan meningkatnya komedo dan zat peradangan sebagai penyebab jerawat. Jerawat yang keras selalu ditandai dengan pengeluaran sebum yang banyak.
  •  Terbentuknya asam lemak bebas penyebab terjadinya proses peradangan folikel dalam sebum
  • Meningkat jumlah bakteri folikel yang berperan dalam proses peradangan (Corinebacterium acne, Pyrysporum ovale dan Staphylococcus epidemies) serta pembentukan enzim lipolitik yang membentuk asam lemak bebas.
  • Terjadinya respon tubuh penderita antibodi yang memperberat akne
  • Peningkatan kadar hormon Androgen, anabolic, estrogen, progesterone, kortikosteroid serta ACTH yang diduga menjadi factor penting dalam pembentukan kelenjar minya
  • Stes yang dapat memicu produksi kelenjar minyak.
  •  Faktor lain adalah usia, ras, keturunan, makanan, kosmetik, cuaca dan makanan. Beberapa pendapat mengatakan makanan tertentu berhubungan dengan jerawat, akan tetapi penelitian menunjukkan tidak ada hubungan makanan dengan kejadian jerawat.

Jerawat dan Kosmetik


Pemakaian kosmetik tertentu secara terus menerus dalam waktu lama dapat menimbukan jerawat ringan. Bahan yang menyebabkan jerawat berasal dari berbagai krem muka seperti bedak dasar (foundation), pelembab (moisturizer), krem penahan sinar matahari/tabir surya (sunscreen) dan krem malam (night cream) yang mengandung bahan-bahan seperti lanolin, petrolatum, minyak nabati dan bahan kimia seperti  butyl stearat,  lauiril alcohol, bahan-bahan pewarna merah D & C dan asam oleic).

Jenis kosmetik yang dapat menimbulkan jerawat tidak tergantung pada harga, merk, dan kemurnian bahannya. Belum dapat dipastikan hubungan antara lama pemakaian kosmetik dengan berat ringannya jerawat.

Gejala Jerawat


Jerawat biasanya terjadi pada saat remaja/ mulai pubertas. Jerawat ditandai dengan adanya komedo. Bila terjadi peradangan maka akan muncul papula, pustule, nodul dan kista. Bila sembuh dapat meninggalkan flek hitam bahkan parut. Jerawat biasanya muncul di muka, punggung dan dada. Ada tiga (3) bentuk jerawat yaitu tipe komedo, tipe papulapustuler dan tipe konglobata. Tipe komedo berupa komedo saja, tipe papulapustuler berupa campuran papula dan pustule, sedangkan konglobata adalah tipe jerawat yang besar-besar atau sering dikenal dengan jerawat batu.

Pencegahan Jerawat


Ada beberapa tips untuk mencegah bertambahberatnya atau mengurangi kekambuhan jerawat antara lain :
  • Menghindari terjadinya peningkatan jumlah sebum dan perubahan isi sebum antara lain dengan mengurangi asupan karbohidrat dan lemak (meskipun belum diyakini pengaruhnya). Perbanyaklah mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran untuk mengurangi produksi kelenjar minyak serta banyaklah minum air putih. Lakukan perawatan kulit dan membersihkan permukaan kulit dari kotoran dan mikroorganisme yang berperan dalam mekanisme timbulnya jerawat. 
  •  Hindari factor pencetus dari jerawat antara lain dengan hidup teratur dan sehat serta cukup istirahat, olah raga yang cukup, hindari stress. Gunakanlah kosmetika secukupnya saja. Hindari minuman keras, makanan pedas, rokok dan lingkungan tidak sehat yang dapat memicu aktivitas kelenjar minyak. Hindari juga debu, serta jangan sembarangan memencet jerawat karena bisa menimbulkan parut yang akan memperberat jerawat itu sendiri

Pengobatan Jerawat


Terpenting dari pengobatan jerawat adalah mencegah munculnya parut dan mengurangi frekuensi kekambuhan jerawat.Perlu dipahami jerawat disebabkan oleh tipe  kulit serta perubahan hormone saat pubertas. Jerawat bersifat kumat-kumatan, hanya bisa mengontrol dan mengurangi kekambuhannya, tidak bisa disembuhkan.

Pengobatan jerawat secara prinsip terdiri dari pengobatan topical/luar, pengobatan sistemik dan bedah kulit.

Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, mempercepat penyembuhan. Obat-obatan topical terdiri atas bahan iritan untuk mengelupaskan kulit /peeling (sulfur, resorsinol, asam salisilat, peroksida benzoil, asam retinoat, asam aseleat, dan yang terakhir dipakai adalah AHA/asam hidroksi alfa dan asam glikolat), antibiotika topical untuk mengurangi bakteri dalam folikel kelenjar minyak (oksitetrasiklin, eritromisin dan klindamisin), anti peradangan topical (hidrokortison, triamsinolon)

Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan aktivitas bakteri dan mengurangi radang, menekan produksi sebum dan mempengaruhi keseimbangan hormone. Obat-obatan sistemik antara lain antibiotic sistemik (tetrasiklin, doksisiklin,trimetoprim), obat hormonal untuk menekan produksi hormone androgen (misalnya estrogen) serta Vitamin A/retinoid.

Bedah kulit diperlukan untuk memperbaiki jaringan parut akibat jerawat yang berat.

Umumnya jerawat akan sembuh sendiri saat usia 30-40 tahun. Jerawat dianggap bukan penyakit, setiap orang pernah mengalami. Jadi tidak usah minder, atau kurang percaya diri. Jangan juga menjadi stress dan depressi gara-gara jerawat. Terpenting adalah bagaimana kita mencegah munculnya jerawat dan mencegah agar tidak memberat atau sampai menimbulkan parut, serta tidak kalah penting adalah budayakan hidup bersih dan sehat.

Semoga artikel " Jerawat dan Pencegahan " ini bermanfaat buat kita semua, sampai bertemu lagi di postingan lainnya.